Minggu, 26 Desember 2010

ELEKTRO PNEUMATIK

   Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah
Pusat Pengembangan Dan Penataran GuruTeknologi
Bandung


 







Paket Pembelajaran & Penilaian

Kode :TEDC - FP-04.

ELEKTRO PNEUMATIK









Disusun oleh : YULIAN PRATAMA

( 2010 )


Lembar Informasi

HO  1

PERBAIKAN KERUSAKAN DALAM SISTEM ELEKTRO-PNEUMATIK


Nama Peserta / siswa : Yulian pratama

Group: ………..…………………………………………………………………….
1.        




















HO 2
01. Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik

Telah kita ketahui bersama bahwa listrik adalah salah satu sumber energi yang sangat penting di dunia ini . Dengan arus listrik kita dapat berbuat banyak hal. Demikian juga di dalam sistem pneumatik, listrik dapat dimanfaatkan dengan cukup luas terutama dalam sistem kontrolnya. Dengan terintegrasikannya sistem pneumatik dan teknologi elektrik ini telah dapat memainkan peran yang sangat penting di dalam pengembangan sistem otomatisasi di industri dan meningkatkan efisiensi produksi.
Peran komponen elektrik di dalam sistem elektro-pneumatik adalah :
  • Sebagai sensing information
  • Sebagai precessing information
Keuntungan Elektro-pneumatik :
  • Kemampuan pengiriman isysrat ( signal ) dapat mencapai sangat panjang ( jauh ).
  • Waktu pengiriman isyarat sangat singkat.
Penggunaan elektro-pneumatik secara umum di industri anatara lain :
  • Packaging.
  • Feeding
  • Metering
  • Door and hopper control
  • Materials transfer
  • Turning or inverting parts
  • Components stacking
  • Stamping,shearing and embossing parts
Penggunaan dalam material handling antara lain :
  • Clamping
  • Shifting
  • Positioning
  • Orienting

1.1  Pembangkitan Arus Listrik
Di dalam teknik listrik kita kenal ada listrik arus bolak-balik ( Alternating current = AC ) dan ada listrik arus searah ( Direct current = DC ). Kedua jenis arus listrik ini cara pembangkitannya berbeda dan berikut ini penjelasan secara singkat.


HO 3
 Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik (Cont)
Pembangkit listrik arus bolak-balik ( AC )
Mesin pembangkit disebut Alternator atau dynamo atau generator. Konstruksi alternator terdiri atas sebuah stator dari magnet permanen dan sebuah rotor atau kumparan armature dari kawat tembaga. Bila rotor diputar dan memotong medan magnet maka akan timbul tegangan listrik. Semakin tinggi putaran rotor akan semakin tinggi pula tegangan listrik yang timbul. Perhatikan gambar berikut.( Gambar 1 )


 















Gambar I : Alternator
Pembangkit arus searah ( DC )
Arus searah dibangkitkan dengan cara elektrolisis. Alat elektrolisis terdiri atas bak larutan garam ( saline solution ) dan ke dalamnya dicelupkan pelat tembaga dan pelat seng sebagai eletroda. Maka terjadi reaksi kimia dan hasilnya menyebabkan pelat seng bertambah muatan elektronnya dari larutan sehingga membuatnya bermuatan negatif. Pada saat yang sama pelat tembaga cenderung kehilangan beberapa elektronnya, sehingga menyebabkan pelet tembaga bermuatan positif. Jika kedua pelat itu dihubungkan dengan kawat tembaga yang merupakan konduktor yang baik, elektron dari pelat seng akan mengalir melalui kawat tembaga ke pelat tembaga dan kembali ke pelat seng melalui larutan. Gerakan elektron dari benda bermuatan negatif ke benda bermuatan positif (kekurangan elektron) melalui konduktor inilah yang disebut arus listrik dan lintasan tempat dia mengalir disebut rangkaian (circuit). Arus listrik semacam ini disebut listrik arus searah (DC = direct current) dan konstruksi semacam ini disebut baterai. (gambar 2 )
Para peneliti terdahulu mengakui bahwa arus listrik adalah gerakan muatan negatif (elektron) sepanjang konduktor. Karena arah aliran arus pada waktu dulu belum diketahui, sayangnya dipilih secara sebarang yaitu arah aliran dari positif ke negatif.

HO 4
 Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik (Cont)
Kesepakatan ini telah benar-benar ditetapkan sehingga tetap digunakan sampai saat ini. Jadi arah arus listrik secara konvensional (kesepakatan) diambil dari positif ke negatif walaupun sekarang ini telah diketahui bahwa arah aliran elektron yang secara aktual merupakan aliran listrik, adalah dari negatif ke positif.


 













Gambar 2 : Baterai
Alat-alat sensor atau alat kontrol pada elektro-pneumatik/hidrolik biasanya menggunakan listrik arus searah. Power-supply yang bekerja dengan listrik arus bolak-balik ( AC ) akan memberikan keluaran ( out-put ) arus searah, karena di dalam power supply terdapat rectifier yang mengubah arus AC menjadi arus DC. Power supply ini harus diletakkan atau dipasang pada bagian mesin atau sistem yang cukup ventilasi dan jangan sampai justru menularkan panasnya ke bagian yang sensitif terhadap panas . Perhatikan gambar 3 berikut ini.


 









Gambar 3 : DC power supply

HO 5
01. Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik(cont)
1.2  Arus dan tahanan
Berikut ini ditunjukkan suatu diagram SIRKIT     elektrik yang bekerja dengan arus searah dari sebuah battery. Arus yang keluar dari battery mengalir melalui kawat yang disebut konduktor. Selama mengalir, arus mendapat hambatan atau tahanan dari konduktor itusendiri dan lampu. Besarnya tahanan dari konduktor tergantung jenis bahan. Logam adalah penghantar ( konduktor ) yang baik,artinya hambatannya terhadap listrik sangat kecil. Sedangkan plastik, gelas dan porselin adalah bahan-bahan yang hambatannya sangat besar sihingga dinamakan insulators. Besar tahanan dalam SIRKIT     tergantung pada panjang  konduktor dan jumlah lampu ( lampu juga sebagai tahanan ).
Di dalam elektro-pneumatik dan elektrik pada umumnya , tahanan dapat berupa solenoid,elektro-motor, atau alat-alat audio dan hal ini diberi simbol  RL = Resistance load atau disingkat “L”. Perhatikan gambar 4 berikut ini.


 







 .
 

Gambar 4 : SIRKIT     elektrik
Hubungan antara kuat arus,besarnya tahanan dan tingginya voltese ( tegangan ) dirumuskan  dalam hukum Ohm dengan rumus sebagai berikut :
                                                          Dimana  I = kuat arus
                  I =   V / R                                       V = tegangan
                                                                        R = tahanan
Bila diketahui V = 10 Volt       
              R = 5 Ohm

Maka kuat arus  I =  V / R  =  10 / 5  =  2 Amper.
Perhatikan gambar 5 berikut ini .

HO 6
        01. Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik(cont)


 













Gambar  5 : Aplikasi Hukum Ohm


1.3  Simbol-simbol kelistrikan
Simbol-simbol kelistrikan berfungsi untuk memudahkan penggambaran rangkaian ( SIRKIT     ) kelistrikan. Pada prinsipnya elektrik sebagai sumber energi akan berfungsi apa bila listrik tersebut mengalir sampai ke pemakai. Untuk itu diperlukan komponen – komponen penyambung dan pemutus atau switch dan relay serta komponen penggreaknya.
Gambar berikut ini merupakan symbol-simbo yang dimaksud.



HO 7
           01. Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik(cont)
Switch dan relay
Menurut bentuk posisi awal switch dapat dibedakan seperti berikut :

 
















Macam-macam penggerak switch :
v  Penggerak mekanik ( roller )



HO  8
           01. Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik(cont)
v  Penggerak manual


 












       Relay coil dan kontak relay



 













 HO  9
           01. Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik(cont)
     Relay dan actuator coil


 














      Audio dan visual indicator


 











HO 10
           01. Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik(cont)
      Alat-alat ukur listrik













     Suplai energi listrik



 











HO 11
   01. Dasar Kelistrikan Elektro-Pneumatik(cont)

     Penggerak mekanik dan penggerak elektris


 




























HO 12
02. Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik

2.1   Penyusunan Diagram SIRKIT 
Di dalam sistem elektro-pneumatik diagram SIRKIT  dikembangkan secara terpisah tetapi akan terhubungkan dengan adanya simbol-simbol di dalam setiap diagram SIRKIT     tersebut. Dengan demikian cara penggambaran diagram SIRKUIT  nya pun dibuat terpisah. Metoda penggambaran diagram SIRKIT     pneumatik dan diagram SIRKIT     electric akan dijelaskan berikut ini .
Metoda penggambaran diagram SIRKIT     pneumatik :
  • Lay-out SIRKIT     agar mengikuti aliran signal ( isyarat ) pada rantai kontrol yaitu dari sumber energi, signal input sampai ke final signal dan disusun dari bawah ke atas.
  • Silinder dan katup-katup digambar mendatar , kemudian cara kerja silinder dari kiri ke kanan.( lihat gambar 6 ).
Metoda penggambaran diagram SIRKIT     elektrik :
  • Lay-out SIRKIT  agar disusun mengikuti aliran signal elektrik pada rantai kontrol yaitu  dari kutup positif ke negatif dan dari atas ke bawah.
  • SIRKIT  yang menggunakan kontrol-kontrol relay dapat dibagi atas bagian kontrol dan bagian daya ( power ) dan komponennya disusun dari kiri ke kanan sesuai dengan urutan operasi. Ini hanya merupakan suatu anjuran bila mungkin disusun seperti itu. (lihat gambar 7 )
 











Gambar 6 : Susunan sisrkit Pneumatik

HO 13
 02. Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)


 










Gambar 7 : Susunan SIRKIT     elektrik
Dalam penggambaran diagram SIRKIT , baik SIRKIT  pneumatik maupun SIRKIT elektrik, keadaan elemen atau komponen digambar pada posisi awal mesintersebut misalnya switch normaly open digambar closed ( tersambung )  karena memang posisi awal mesin menghendaki seperti itu. Lihat gambar 8. Switch NO digambar closed dengan tambahan tanda panah.


 







Jadi hal penting dalam sistem operasi adalah pengembangan dan pemeliharaan dokumen-dokumen yang menyediakan informasi-informasi yang komplit dan akurat tentang :
·       Urutan kerja dari system. Informasi ini akan digunakan baikoleh desainer maupun oleh maintener ( Petugas pemeliharaan ).
·       Sambungan antar komponen  di dalam SIRKIT Instalatur dan pemakai perlu memahami cara kerja SIRKUIT  . Ini perlu wiring diagram yang menunjukkan nomor dan titik sambungan.
·       Fungsi dari SIRKIT  disajikan tanpa tambahan-tambahan informasi yang tak perlu. Apabila SIRKIT  cukup kompleks maka informasinya perlu didapat dari kombinasi antara SIRKIT   diagram dan wiring diagram.

HO 14
 02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)


 

2.2  Diagram SIRKIT     single-actuator

Untuk pengembangan SIRKIT  elektro-pneumatik kita awali dengan pengembangan diagram SIRKIT . Berikut ini adalah diagram SIRKIT     elektro-pneumatik yang terdiri atas diagram SIRKIT pneumatik dan diagram  SIRKIT   elektrik .
2.2.1      Diagram SIRKIT  single acting cylinder direct control.
Perhatikan gambar  9 di samping ini.
Apabila push button switch S1 ( gambar bawah ) ditekan arus akan mengalir dari kutup positif (+24 V )  ke solenoid Y1. Solenoid bekerja mengubah posisi katup 1.1 hingga katup 1.1 membuka mengalirkan udara kempa ke silinder 1.0. Udara kempa mendorong piston bergerak maju. Apabila push button dilepas, arus terputus, solenoid tidak bekerja lagi dan pegas katup 1.1 kembali  ke posisi semula dan akhirnya udara kempa keluar ke atmosfir. Piston kembali ke posisi semula oleh dorongan pegas.
Gambar 9 : Direct control
2.2.2      Diagram SIRKIT  indirect control.
SIRKIT  ( rangkaian ) terdiri atas push button switch S1, coil relay K1, kontak relay K1 dan tahanan L1 berupa lampu. Arus tidak langsung dari push button ke lampu tetapi melalui coil relay yang mengaktifkan kontak relay baru menyalakan lampu. Maka dari itu SIRKIT  ini disebut indirect control. Coil relay adalah sebuah elektro magnetik yang apabila dialiri arus akan terjadi medan magnet yang mampu menggerakkan kontak relay untuk menyambung ( ON ) atau putus ( OFF ).
Pada SIRKIT elektro-pneumatik lampu diganti dengan solenoid untuk mengoperasikan SIRKIT     pneumatik.

Gambar 10 : SIRKIT  indirect control


HO 15
  02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)

2.2.3      Blok Logic
Dalam sistem pengendalian ( control ) digunakan switch dan kontak relay dalam bermacam-macam kombinasi dan ini dapat diindikasikan sebagai blok-blok di dalam SIRKUIT  . Dari segi fungsi titik kontak blok logic terdiri atas satu atau beberapa pasang kontak. Ada 3 ( tiga ) dasar fungsi logic yaitu  : AND , OR dan  NOT . Perhatikan gambar-gambar berikut.
Fungsi logic AND  ( gambar 11.
Ganbar 11 : Logic AND dengan 2  pasang kontak 
 
Apabila hanya salah satu switch yang ditekan arus belum mengalir sehingga belum ada out put. Supaya ada out put maka kedua switch S1 dan S2 harus ditekan bersama-sama.



Fungsi logic AND dengan tiga pasang kontak.
Gambar 12 di samping menunjukkan rangkaian fungsi logic AND dengan tiga pasang kontak. Untuk mengalirkan arus agar keluar out put maka ketiga switch harus ditekan secara bersamaan.










 
Gambar 12. Logic AND dengan 3 pasang  titik kontak
 


HO 16
  02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)


 


Fungsi OR
Gambar 13 di samping menunjukkan SIRKIT fungsi OR. Arus akan mengalir apabila salah satu switch S1 atau S2 ditekan.
Fungsi OR ini menggunakan pasangan kontak yang sambung secara paralel.



        Gambar 13 : Fungsi OR
Fungsi  NOT
Gambar 14 di samping menunjukkan rangkaian switch fungsi NOT.
Apabila switch tidak dioperasikan maka arus mengalir sehingga arus out put ada. Sebaliknya bila switch dioperasikan arus out put tidak mengalir lagi.




           Gambar 14 : Fungsi  NOT

Fungsi-fungsi logic seperti tersebut di atas dapat juga digambarkan secara simbolis seperti yang terlihat pada gambar 15 berikut ini. Ada tiga jenis simbol yang tentu saja pemakaiannya tidak boleh dicampur




HO 17
 02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)


 











Gambar  15 : Simbol-simbol fungsi logic


 

2.2.4      Blok memory
SIRKIT     memory ini berarti walaupun arus telah diputus pada push button switch tetapi dengan adanya kontak relay yang masih menyambung maka arus masih tetap bekerja pada SIRKIT  tersebut. Perhatikan gambar 16 di samping ini. Apabila switch S1 ditekan arus akan mengalir ke coil relay K1yang akan mengaktifkan kontak relay K1 sehingga terhubung. Bila S1 dilepas arus akan tetap mengalir melalui titik 2 dan kontak relay K1.( inilah memory ). SIRKIT     ini juga disebut “SIRKIT     mengunci”.
Kelemahannya adalah untuk mematikan SIRKIT     harus mati dari saluran utama. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu adanya tambahan switch reset dan teknik pemasangan ada 2 cara, yaitu :
  • Pemasangan dominan set
  • Pemasangan dominan reset
Perhatikan gambar 17 dan 18 berikut ini.

HO 18
 02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)







 










  Gambar 17: Dominan set                                         Gambar 18  : Dominan reset

2.2.5      Blok Changeover
Blok changeover terdiri atas tiga buah sambungan yaitu satu sambunga input dan dua sambunga output.
Cara kerjanya sebagai berikut (gambar 19).
Dalam keadaan belum distart lampu indikator L1 menyala.
Apabila tombol S1 ditekan (di on kan) coil relay K1 akan bekerja , mengoperasikan kontak relay K1 sehingga titik kontak 13 dan14 bersambung dan juga mengoperasikan kontak changeover K1 sehingga titik kontak 21 dan 24 bersambung.
Walaupun tombol S1 dilepas arus tetap mengalir melalui kontak relay K1 (13 dan 14) sehingga kontak changeover tetap bekerja melalui titik kontak 21 dan 24 dan lampu tetap menyala yang menandakan sistem dalam keadaan aktif. Bila tombol reset S2 ditekan sistem akan mati dan lampu L1 akan menyala lagi.
                                                                                             Gambar 19 : Blok Changeover

HO 19
 02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)

2.2.6  Contoh-contoh diagram SIRKIT     single actuator
Contoh  1.
Gambar 20.a dan 20.b adalah contoh SIRKIT elektro-pneumatik dengan memory-circuit dominan reset.Coba pelajari cara kerjanya dan apakah benar kedua SIRKIT  tersebut memang sama-sama dapat mengunci . Pelajari juga dimana letak perbedaannya.


 


  








 





 Gambar 20.a                                                                   Gambar 20.b



HO 20
 02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik (cont)
Contoh  2.
SIRKIT  yang mendeteksi akhir langkah maju dan langkah mundur. S1 adalah saklar  (switch ) yang tidak otomatis reset. S3 adalah switch normaly open ( NO ) yang pada posisi awal dalam keadaan operasi ( closed ) yang ditandai dengan tanda panah. Apabila S1 dan S2 dioperasikan terus SIRKIT ini akan bekerja otomatis dan kontinyu. Langkah mundur lebih cepat karena adanya quick exhaust valve(1.01) sedang langkah maju diatur oleh flow control (1.02) . Perhatikan gambar 21 di bawah ini.


 




















Gambar 21 : SIRKIT     mendeteksi akhir langkah maju dan mundur.



HO 21
 02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik (cont)
Contoh 3.
SIRKIT pada gambar 22 di bawah ini menunjukkan bahwa terjadinya kontrol bergantung pada tercapainya tekanan pada PE converter (B1). Reed switch B2 akan tersambung (closed) apabila  piston telah menjangkau medan magnet pada reed switch (posisi akhir langkah maju). Tetepi walaupun B2 telah tersambung , sedang B1 belum tersambung , arus bulum dapat mengalir ke coil relay K2 sehingga kontak relay K2 pun belum bekerja. Selama menunggu tekanan pada B1, batang torak tetap berada pada posisi depan.


 




















Gambar 22 : SIRKIT     menggunakan reed switch dan PE converter.


HO 22
  02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)
Untuk menyusun SIRKIT  pneumatik yang terdiri lebih dari satu silinder       (multiple actuator) perlu diperhatikan beberapa persyaratan antara lain :
  • Tujuan dari SIRKIT     jelas
  • Pengendalian (control) yang dikehendaki juga jelas
  • Urutan kerja actuator dijelaskan melalui diagram step pemindahan
  • Kondisi-kondisi tertentu seperti gerakan-gerakan maju atau mundur yang bagaimana   atau posisi awal yang bagaimana perlu dijelaskan agar dapat menentukan alat pengindera (sensing device) apa yang dibutuhkan.
Hal yang sering terjadi dalam penyusunan SIRKIT pneumatik yang terdiri lebih dari satu actuator ini adalah terjadinya overlapping isyarat  pada satu katup pengarah yang dikontrol dua buah solenoid. Cara untuk mengatasinya atau untuk memutus salah satu isyarat (signal-cutout) dapat digunakan komponen-komponen listrik berikut ini :
  • Over center device
  • Idle return rollers
  • Timers
  • Memory cutout circuit
Untuk menyusun SIRKIT yang kompleks lebih baik digunakan cara   “Programmable logic controllers “ yang keuntungannya antara lain :
  • Pemeliharaan mudah
  • Mudah diganti program
  • Cost lebih murah.
 2.3  Diagram SIRKIT     Multiple Actuator



 




















Gambar 23 : Signal cutout

HO 23
  02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)

2.3.1  Diagram SIRKIT  dua aktuator
Contoh 1
SIRKIT pneumatik yang digunakan untuk memindahkan suatu benda kerja dari  satu posisi ke posisi yang lain . Lihat gambar 24 : Sket posisi.











Gambar 24 : Sket posisi
Urutan kerja dari actuator 1.0 (A) dan 2.0 (B) adalah: A+, B+, A-, B- . Urutan kerja ini dapat dilihat pada diagram step pemindahan (desplacement step diagram) gambar 25 berikut.
 









Gambar 25 : Desplacement step diagram
HO 24
  02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)
Bentuk diagram SIRKIT untuk SIRKIT pneumatik tersebut di atas adalah seperti gambar 26 berikut ini. Perhatikan diagram ini dan analisis cara kerjanya.


 























Gambar 26 : Diagram SIRKIT elektro-pneumatik dengan urutan gerak : A+, B+, A-, B-




HO 25
  02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)
Contoh 2.
Pada contoh yang kedua ini kita misalkan suatu mesin riveting dengan menggunakan dua buah silinder kerja ganda. Urutan kerjanya dapat dilihat pada desplacement step diagram gambar 27  dan diagram fungsi atau function chart gambar 28 di bawah ini.
Urutan kerja : A+, B+, B-, A-.


 



   






Gambar 27 : Diagram step pemindahan (Desplacement step diagram)


 















Gambar 28 : Diagram fungsi proses riveting

 HO 26
  02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)
Diagram SIRKIT elektro-pneumatik yang terdiri atas diagram SIRKIT pneumatik (gamb. 29 ) atas  dan diagram SIRKIT  elektrik (gambar 29) bawah.


 



























Gambar 29 : SIRKIT elektro-pneumatik

HO 27
  02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)

2.3.2  SIRKIT Elektro-pneumatik dengan tiga aktuator.

Contoh.
Mesin stemping yang dilengkapi dengan tiga buah silinder pneumatik diharapkan cara kerjanya adalah sebagai berikut. Benda kerja yang akan distemping telah disusun pada tempatnya (lihat gambar 30 di bawah) dan dapat turun oleh beratnya sendiri. Silinder A mendorong benda kerja dan sekali gus menjepit (clamping). Pada saat itu silinder B melakukan stemping. Selesai stemping silinder A mundur dan kemudian silinder C mendorong benda kerja keluar.
 

 










Gambar 30 : Mesin stemping.


 




 


Gambar 31 : Diagram step pemindahan
HO 28
  02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)




 



























Gambar 32 : Diagram SIRKIT pneumatik

HO 29
  02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)
 




 


























 Gambar 33 : Diagarm SIRKIT  elektrik (1)

HO 30
  02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)
 


























Gambar 34 : Diagram SIRKIT     elektrik (2)



Gambar 34 : Diagram SIRKIT  elektrik (2)
HO 31
  02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)
 


























Gambar 35 : Diagram SIRKIT     elektrik (3)




Gambar 35 : Diagram SIRKIT  elektrik (3)
HO 32
  02.Pengembangan Sistem Elektro-pneumatik(cont)

SIRKIT elektro-pneumatik di atas adalah SIRKIT satu siklus dengan 6 (enam) step. Tetapi bila step  terakhir (ke enam) diset pada set-button maka setelah selesai satu siklus maka  siklus berikutnya juga akan segera jalan.
Daftar berikut adalah komponen yang diperlukan untuk SIRKIT  tersebut di atas.

    Jumalah              Jenis komponen.


 






















HO 33
 03.  Komponen Elektrik
3.1   Solenoid
Solenoid adalah penggerak katup yang menggunakan sistem elektromagnetik yang akan menggerakkan spool sehingga katup pengarah bekerja. Prinsip kerja dan aplikasi solenoid akan dibahas berikut ini.
3.1.1  Prinsip Kerja Solenoid
Apabila kumparan kawat tembaga dialiri arus (DC) maka di dalam lingkaran (kumparan) tersebut terjadilah medan magnet. Garis-garis gaya magnetis di sekitar kawat dikumpulkan oleh bentuk kumparan yang melingkar. Semakin banyak kumparan, garis-garis gaya magnet (medan magnet) akan semakin besar pula sehingga gaya tarik magnetisnya menjadi semakin besar.
Bila di dalam kumparan tersebut diberi besi lunak (iron core) maka besi lunak tadi akan berubah menjadi magnet (elektro magnet) . Lihat gambar 36 berikut ini. 
Solenid terdiri atas kumparan yang melilit pada iron core dan angker (armature). Bila kumparan dialiri arus maka iron core menjadi magnet kemudian menarik angker sehingga angker bergerak mendorong spool 9torak kecil) pada katup pengarah.


 











Gambar 36 : Prinsip elektro-magnetik
Keuntungan penggunaan DC solenoid antara lain :
·         Mudah dihidupkan ( switch on )
·         Tenaga untuk menghidupkan kecil
·         Switching operation lembut
·         Holding power rendah
·         Tidak bising
·         Lama service life mencapai 100 x 106  kali kerja.
HO 34
03.  Komponen Elektrik (cont)
Kekurangan penggunaan DC solenoid antara lain :
  • Over voltages dapat terjadi selama cut-off
  • Membutuhkan peredam bunga api.
  • Switching time perlu waktu lama.
  • Apabila yang ada arus AC maka diperlukan rectifier.
  • Pada saat switch-off sering timbul kelebihan tegangan dan mengakibatkan titik kontak menjadi cepat aus.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut  antara lain dengan memasang ARC quenching dengan kombinasi Resistor (R) dan capacitor secara seri ( gambar 37.a ) atau memasang diode (D) parallel dengan solenoid coil (L) . ( gambar 37.b )







 












    Gambar 37.a : Kombinasi R – C                                Gambar 37.b : SIRKIT dengan diode

AC solenoid juga dapat digunakan.
Keuntungan :
  • Switching time cepat
  • Tenaga penarik besar
  • Tidak terjadi bunga api
  • Tidak perlu rectifier
Kerugian :
  • Benturan mekanik besar
  • Perlu arus tinggi, kenaikan suhu tinggi
  • Tidak awet
  • Jumlah kali switching terbatas tergantung panjang langkah torak
  • Berisik ( bising )
  • Sensitive terhadap overload.
HO 35
03.  Komponen Elektrik (cont)

3.1.2..Contoh :
Gambar 38 berikut ini adalah salah satu contoh aplikasi solenoid  yang digunakan untuk mengendalikan (penggerak) pada katup pengarah 4/2 DCV.


 

























Gambar 38 : Katup 4/2 DCV single solenoid.



HO 36
        03.  Komponen Elektrik (cont)

3.2  Switch
Switch berfungsi untuk menyambungkan atau memutuskan arus dari sumber energi. Ada istilah-istilah yang sama antara switch elektrik dan pneumatik misalnya normally closed valve dan normally closed switch. Sama-sama normally closed tetapi berbeda artinya. Perhatikan gamabar 39 a dan 39 b berikut ini.



 

Gambar di samping adalah katup 3/2 DCV, NC(normally closed). Dalam keadaan normal , artinya belum dioperasikan katup dalam keadaan tertutup, yaitu suplai udara kempa dari sumber energi tidak dapat masuk sampai ke silinder (actuator). Jadi closed disini artinya saluran tertutup dan tidak dapat mengalirkan energi.




Gambar 39.a : Katup 3/2.DCV,NC


 

Gambar di samping adalah switch normally closed. Closed disini berarti titik-titik kontaknya berhubungan sehingga arus listrik dapat mengalir ke sistem.
Dengan demikian jelaslah perbedaan antara katup NC dengan switch NC.






Gambar 39.b : Switch Normally closed.

HO 37
        03.  Komponen Elektrik (cont)
3.2.1  Konfigurasi Switch
Pada dasarnya switch itu ada tiga jenis bila ditinjau dari cara kontaknya. Gambar 40.a dalam konfigurasi switch ini menunjukkan switch normally open (normal terbuka), gambar 40.b menunjukkan switch normally closed (normal tertutup) dan gambar 40.c menunjukkan switch changeover ( switch berganti ).


 















        ( a )                                        ( b )                                                  ( c )
Gambar 40 : Konfigurasi switch
3.2.2  Penggarak dan metode penggerakan switch.
Ada bermacam-macam penggerak switch seperti : push button, mekanik, elektrik dan ada pula yang pneumatik. Gambar 41 berikut menunjukkan penggerak dengan pushbutton .


 






                                    ( NO )
Gambar 41 : Pushbutton untuk switch NO  dan NC
HO 38

        03.  Komponen Elektrik (cont)
Metode penggerakan switch juga ada beberapa cara antara lain :







Gambar 42 : Changeover switch, momentary pushbutton









Gambar 43 : Latching ( detented = mengunci ) rocker switch












Gambar 44 : Roller limit switch
HO 39
     03.  Komponen Elektrik (cont)
3.3  Reed Switch dan sensor
Reed switch juga disebut magnetically actuated proximity switches, karena .bekerjanya berdasarkan pengaruh medan magnet yang berupa ring pada torak. Lihat gambar 44 berikut ini. Reed switch  biasanya digunakan untuk mendeteksi posisi akhir (posisi tertentu) dari torak atau posisi sudut bagi rotary actuator


 



























Gambar 45 : Reed switch
HO 40
03.   Komponen Elektrik (cont)
Dalam aplikasi, biasanya reed switch dilengkapi dengan lampu indicator yang biasa disebut dengan Light Emitting Diode ( LED ). Apabila switch bersambung ( oleh pengaruh magnetic ) maka LED akan menyala.
Reed switch seperti tersebut di atas umumnya mempunyai tiga kabel penghubung yaitu :
  • Kabel penghubung ke saluran positif dari SIRKUIT  .
  • Kabel penghubung ke saluran negatif dari SIRKUIT 
  • Kabel untuk isyarat keluaran ( signal out-put )
Ketiga kabel penghubung tersebut dapat dilihat pada simbol ( gambar 46 )


 











                                     Gambar 46 :  Reed switch ( dengan 3 kabel )

Dalam aplikasinya sensor elektronik seperti tersebut di atas ada tiga jenis yaitu :
  • Electrical induction
  • Capacitance
  • Infra red light (optical)
Perhatikan simbol-simbol pada gambar 47 berikut.


 





                                       Gambar 47 :  symbol sensor elektronik
HO 41
    03. Komponen Elektrik (cont)
Sensor inductive banyak digunakan di industri. Sensor inductive berikut ini adalah sensor yang digunakan hanya untuk logam


 











Gambar 48 :  Sensor inductive
3.4   Relay
Gambar 49.a  adalah konstruksi coil relay. Apabila arus masuk dalam kumparan (5) maka terjadilah medan magnet pada inti besi lunak (7) dan menarik armature (3). Armature join dengan titik kontak (1) sehingga dengan ditariknya armature maka kontak (1) akan bersambung dengan kontak (4) dan ini disebut sebagai posisi kontak (switching position). Bila arus diputus, lepas pula posisi kontak dan kontak(1) bersambung lagi dengan  (2).
Gambar 49 b secara simbolis menunjukkan sebuah coil relay mengoperasikan empat (4) buah kontak relay normally open (NO).






 







Gambar 49 a : Coil relay                           Gambar 49 b : Coil relay dan kontak relay
HO 42
    03. Komponen Elektrik (cont)

3.5  Pneumatik-Electric Converter ( PE )
Pneumatik-electric converter artinya pneumatik memberikan signal untuk menghubungkan elektrik sehingga menghasilkan output elektrik.
Cara kerjanya adalah sebagai berikut :
Dalam keadaan normal (belum dioperasikan) kedudukan untuk PE.Normally Open adalah seperti gambar (b). Apabila ada signal (isyarat) berupa tekanan udara yang memenuhi penyetelan ,maka diapragma akan mendorong batang penggerak naik dan membawa tuas kontak menyinggung titik kontak sehingga mengalirlah arus listrik.
PE.converter dirancang ada yang NO dan ada yang NC. Perhatikan gambar 50 dan simbol untuk PE.converter.




 
















                    ( a )                                                             ( b )
      Gambar 50  :  pneumatik-elctric converter ( PE )



HO 43
04.PEMELIHARAAN KELISTRIKAN

4.1   Pra Pemeliharaan
Yang dimaksud dengan pra pemeliharaan ialah suatu kegiatan persiapan yang bertujuan agar nantinya pelaksanaan pemeliharaan berjalan lebih lancar .
Kegiatannya antara lain :
  • Penyiapan peralatan pemeliharaan, semakin lengkap akan semakin baik.
  • Penyiapan bahan-bahan pemeliharaan terutama yang dipakai secara rutin bahan pembersih, bahan pelumas, bahan pencegah korosi dan lain-lain.
  • Pemasangan mesin/peralatan yang memberi peluang untuk pelaksanaan pemeliharaan.
  • Instalasi tenaga baik tenaga listrik maupun tenaga udara kempa harus memenuhi persyaratan.
  • Persiapan administrasi pemeliharaan termasuk dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan/dibuat.
Salah satu contoh yang berhubungan dengan elektro-pneumatik adalah :
Processor element seperti relay-relay dapat dipasang pada satu kontrol panel kemudian panel-panel dipasang pada control cabinet, yang mana  orang dapat melaksanakan pemeliharaan seperti penyetelan atau penggantian komponen dan sebagainya . Konektor, pengwatan dan selang-selang udara yang masuk ataupun yang keluar dari cabinet perlu diberi tanda yang jelas dengan penomeran atau dengan warna sesuai dengan diagram SIRKUIT  . Kemudian control kabinet diberi pintu transparan (dari kaca) yang terkunci sehingga operator atau petugas yang terkait dapat melihat tetapi tetap aman. Gambar 51 berikut ini menunjukkan sebuah control cabinet.


 





Gambar 51 : Control cabinet.

 





HO 44
04.PEMELIHARAAN KELISTRIKAN (CONT)
Dalam menginstal atau memasang peralatan baik mekanik, elektrik, pneumatik maupun yang lain harus diperhatikan agar dapat mengurangi kesalahan-kesalahan dan bahkan mengurangi downtime.
Hal ini dapat disebutkan sebagai berikut :
Untuk kelistrikan :
  • Kebutuhan suplai tenaga listrik harus mencukupi.
  • Posisi pemasangan power suplai di dalam control cabinet harus memungkinkan masih mendapat pendinginan karena power suplai memancarkan panas. Atau pasang fan pada control cabinet.
  • Pasang short circuit protection seperti fuses,circuit breakers,elektronic load sensing,atau heat shrink tubing pada jaringan.
  • Gunakan kabel-kabel berwarna dan pasang sesuai dengan aturan untuk memudahkan identifikasi.
Untuk pneumatik :
  • Diameter suplai line (selang utama) harus mencukupi untuk seluruh system.
  • Unit pelayanan udara harus diset pada tekanan udara kempa yang benar.
  • Katup-katup dan konektor harus dilabel secara jelas.
  • Selang-selang penyambung (konduktor) usahakan sependek mungkin.
  • Tidak ada kebocoran-kebocoran dan kehilangan tenaga.
  • Pemasangan komponen –komponen harus dimungkinkan untuk pemeriksaan dan penggantian.
4.2   Dokumentasi dalam elektro-pneumatik
Untuk mempermudah dan memperlancar pekerjaan pemeliharaan maka dokumen-dokumen berikut ini perlu dipersiapkan:
  • Operating instructions ( Operation manual )
  • Instalations and maintenance manuals.
  • Daftar spare parts terutama spare parts yang penting.
  • Electic cyrcuit diagram.
  • Wiring diagram (electrical)
  • Pneumatik Circuit diagram
  • Desplacement step diagram
  • Lembaran data komponen ( data sheets)
  • Diagram lay out dari sistem yang lengkap dengan label-label pada katup dan lines
  • Dokumentasi trouble shooting.
HO 45
 04.PEMELIHARAAN KELISTRIKAN (CONT)
Contoh :
Berikut ini adalah salah satu contoh diagram SIRKIT     kelistrikan (electrical circuit diagram ) dan diagram pengawatan ( wiring diagram )




























Gambar 53 : Diagram sirkuit elektrik dan diagram pengawatan (wiring diagram)


Tugas

Task   1
Catatan :
Untuk menyelesaikan tugas-tugas berikut dianjurkan setiap peserta bekerja individual pada setiap training-unit. Apabila hal itu tidak memungkinkan, dapat dilaksanakan kerja kelompok pada setiap training unit maksimum tiga orang setiap kelompok ( group.).
Tugas 1. ( Dasar Kelistrikan )
Coba identifikasi catu-daya (power supply) yang ada pada training unit anda.  Perhatikan konstruksinya , kemudian selesaikan tugas-tugas berikut :
1.1  Nama-nama komponen di dalam catu daya adalah :
·         ……………………………………………………………………
·         …………………………………………………………………….
·         ……………………………………………………………………..
·         …………………………………………………………………….
·         ……………………………………………………………………..
·         ……………………………………………………………………..
1.2  Fungsi dari setiap komponen tersebut adalah :
  • ………………………………………………………………………
  • ………………………………………………………………………
  • ………………………………………………………………………
  • ……………………………………………………………………….
  • …………………………………………………………………………
  • …………………………………………………………………………
1.3  Dengan menggunakan alat-alat ukur listrik , periksa arus yang masuk ke power supply      dan yang keluar dari power supply (output).
1.4  Kenali / perhatikan symbol-simbol kelistrikan yang ada pada power supply dan jelaskan symbol apa yang anda temui tersebut.
  • …………………………………………………………………..
  • …………………………………………………………………..
  • …………………………………………………………………….
  • …………………………………………………………………………………
  • ………………………………………………………………………………..
  • ……………………………………………………………………………….


Task 2
Tugas 2  (Direct&indirect control)
Perhatikan diagram elektro-pneumatik di samping, kemudian selesaikan tugas-tugas berikut :
2.1     Sebutkan nama-nama komponen pneumatik yang ada dalam SIRKIT  .
  • …………………………………….
  • ……………………………………..
  • ……………………………………..
2.2     Sebutkan pula komponen –komponen elektrik yang ada pada SIRKIT     (a) maupun SIRKIT     (b)
  • ………………………………………
  • ……………………………………….
  • ………………………………………..
  • ………………………………………..
  • …………………………………………
  • …………………………………………
  • …………………………………………
2.3     Jelaskan cara kerja SIRKIT     elektro-pneumatik untuk (a) dan (b).
2.4     Instal SIRKIT  elektro-pneumatik pada profile plate.

















                      ( a )














                                                                                                ( b )

Task  3
Tugas  3 (Indirect control)
Gambar berikut ini adalah diagram SIRKIT     design. Bandingkan dengan tugas 2, kemudian jelaskan cara kerjanya dan rakit pula SIRKIT     tersebut pada profile plate dan operasikan !



 





























Task  4
Tugas  4 (Indirect control double solenoid)
Diagram SIRKIT di bawah ini menunjukkan SIRKIT  yang menggunakan  katup 5/2 , double solenoid untuk mengoperasikan double-acting cylinder dan single acting cylinder.
  • Jelaskan cara kerja masing-masing
  • Buatlah rakitan kedua SIRKIT tersebut pada profile plate.
  • Coba analisis efisiensi penggunaan katup 5/2 double solenoid untuk mengoperasikan silinder kerja tunggal.
  • Coba fikirkan bagaimana mengoperasikan silinder kerja ganda menggunakan katup 3/2 single solenoid.


 


























Task  5
Tugas 5 (Fungsi logic)
Gambar diagram SIRKIT  di bawah ini menunjukkan SIRKIT yang menggunakan fungsi logic OR   ( gambar a ) dan fungsi logic NOT ( gambar  b ).
  • Sebutkan nama-nama komponennya
  • Analisis cara kerja masing-masing
  • Rakitlah keduanya pada profile plate.











 





















                       ( a )                                                                      ( b )



Task  6
Tugas  6  (SIRKIT  mengunci)
Diagram SIRKIT  di bawah ini menunjukkan SIRKIT mengunci atau memory circuit dengan dominant reset. Diagram (a) dan (b) fungsinya sama hanya wiringnya yang sedikit berbeda.
Coba  :
  • Jelaskan cara bekerjanya.
  • Rakitlah SIRKIT  tarsebut pada profile plate.
  • Buatlah analisis , SIRKIT  yang mana yang anda sukai dan berikan alasan anda.









 






















 ( a )                                                                ( b )


Task  7
Tugas 7 (SIRKIT  otomatis direct control)
Sebuah roda penggerak konveyor diputar oleh pneumatik actuator double acting cylinder melalui poros engkol. Diagram SIRKIT     elektro pneumatiknya adalah seperti gambar dibawah .
  • Coba jelaskan cara bekerja SIRKIT     tersebut.
  • Instalasikan SIRKIT     tersebut pada profile plate.



 




























Task  8

Tugas 8  (SIRKIT     otomatis indirect control)
Tugas nomor 8 ini seperti tugas nomor 7
  • Coba analisis apa perbedaan antara tugas No:7 dan tugas No:8
  • Jelaskan cara bekerjanya.
  • Instal SIRKIT  tersebut pada profile plate dan amati gerakannya.


 




























Task  9
Tugas 9 (SIRKIT     otomatis)
Selesaikan diagram SIRKIT     pneumatik dan SIRKIT     elektrik di bawah ini,apabila cara kerja SIRKIT     adalah sebagai berikut :
Pada posisi awal seperti gambar, sensor switch NO yang dipasang pada akhir langkah mundur tersambung. Apabila switch ON/OFF di ON kan , piston bergerak maju. Pada akhir langkah maju switch NO ditekan oleh piston sehingga piston bergerak mundur. Gerak maju dapat diatur sedang gerak mundur dipercepat. Demikian seterusnya selama switch ON/OFF atau saklar dioperasikan , SIRKIT     tetap berjalan.



 


























Task 10
Tugas 10  (SIRKIT  interloct)
Selesaikan diagram SIRKIT  di bawah ini ,untuk SIRKIT intterloct,yaitu apabila salah satu solenoid masih diberi arus maka solenoid yang lain tidak dapat dioperasikan.




 

















               + 24 V
 *                     *                     *                     * 







                   0 V


Task 11
Tugas 11

Tugas 11 ( SIRKIT   elektro-pneumatik dengan dua silinder kerja ganda.)
Dengan menggunakan stasion pemindah pneumatis blok-blok benda kerja dipindahkan dari kotak bahan ke tempat pemroses ( processing station ). Balok dari kotak bahan didorong oleh silinder 1A dengan gerakan piston maju satu langkah penuh. Kemudian untuk menuju ke stasion proses balok didorong oleh silinder 2A dengan gerakan piston maju satu langkah penuh . Silinder 2A mulai mundur setelah silinder 1Amencapai titik mati belakang.
Kotak bahan dimonitor oleh limit switch,apabila tidak ada balok di dalamnya maka sistem tidak dapat dioperasikan. Hal ini diindikasikan dengan isyarat lampu indikator misalnya...
Perhatikan uraian di atas dan gambar-gambar serta diagram SIRKIT berkut kemudian selesaikan tugas-tugas ini.
  • Analisis cara kerja SIRKIT elektro pneumatik tersebut.
  • Pilih komponen-komponen seperti yang tercantum dalam daftar.
  • Rakitlah SIRKIT  tersebut pada profile plate.
  • Operasikan SIRKIT  tersebut dan analisis apakah sudah sesuai dengan desain.
  • Setelah selesai desmantle ( bongkar ) SIRKIT tersebut dan bereskan denga tertib semua alat dan komponennya.



 

















Task 12

 Tugas 11 (Lanjutan)
Diagram step pemindahan dan diagram SIRKIT     pneumatik.


 
































Tugas 11 ( Lanjutan)
Desain SIRKIT     ( Pneumatik )



 
































Tugas 11 ( Lanjutan )
Desain SIRKIT     ( Elektrik )
 

































Task 12
Tugas 12 ( SIRKIT     tiga aktuator )
Alat untuk asembling bush seperti gambar di bawah ini bekerjanya sebagai berikut :
Silinder A mendorong blok metal dari kotak bahan  kemudian dijepit oleh piston. Selanjutnya silinder B mendrong bush pertama diasembling ke dalam blok metal dan disusul silinder C mendorong bush ke dua diasembling ke dalam blok metal tepat pada lubang yang sudah ada. Kemudian silinder A dan C mundur secara bersamaan baru disusul oleh silinder B.
Perhatikan gambar dan diagram di bawah ini kemudian kerjan tugas-tugas berikut :
  • Sebutkan nama-nama komponen di dalam SIRKIT tersebut.
  • Jelaskan cara kerja SIRKIT  elektro-pneumatik.
  • Instal SIRKIT  tersebut pada profile plate sesuai dengan diagram.
  • Operasikan SIRKIT tersebut.


 
























Tugas 12 ( Lanjutan )
Diagram SIRKIT     pneumatik



 

















                                                                                                           












Tugas 12 ( Lanjutan )
Diagram SIRKIT     elektrik ke 1


 

































Tugas 12 ( Lanjutan )
Diagram SIRKIT     elektrik ke 2



 































Task 19


Tugas 12 ( Lanjutan )
Diagram SIRKIT     elektrik ke 3


 































Tugas 12 ( Lanjutan )
Diagram SIRKIT     elektrik ke 4

































Tugas 13
Tugas 13 (Komponen kelistrikan)

Persiapkan komponen-komponen kelistrikan yang ada pada training unit anda,kemudian :
  • Identifikasi konstruksi setiap komponen.
  • Sebutkan nama-nama bagian setiap komponen
  • Coba ditest dengan alat ukur listrik apakah komponen tersebut dalam keadaan baik.
  • Catatlah kondisi setiap komponen.

Komponen-komponen tersebut antara lain  :
a.    Switch-switch pada training unit
b.    Solenoid
c.    Box relay
d.    Pressure switch
e.    Reed switch




















Tugas 14
Tugas 14  (Pemeliharaan kelistrikan)

a.    Coba analisis apabila tugas nomor 8 terjadi troubel yaitu pada waktu piston mencapai titik mati depan dan menyentuh limit switch tetapi piston tidak kembali lagi.
b.    Lakukan fault tracing pada tugas nomor 12, bila permasalahannya adalah :silinder  1A  maju kemudian disusul silinder 2A, tetapi silinder 1A tidak mau kembali.dan SIRKIT     berhenti.























SOAL TES PRAKTIK
ELEKTRO PNEUMATIK



 

Petunjuk Pengerjaan

  • Kerjakanlah tes praktik ini di Lab. Sistem Pneumatik.
  • Gunakanlah pneumatik training unit
  • Periksa dan yakinkan bahwa lat dan komponen yang anda gunakanbenar-benar dalam kondisi baik
  • Baca dan fahami soal serta gambar/diagram sirkuit pada soal tersebut
  • Prinsip keselamatan dan kesehatan kerja harus selalu diterapkan.
  • Bekerjalah dengan cermat dan hati-hati
  • Laporkan hasil kerja anda kepada Penguji.
  • Setelah dinyatakan selesai, bereskan semua peralatan dan komponen dengan menerapkan pprinsip pemeliharaan yang benar.

Soal
Perhatikan diagram sirkuit  elektro-pneumatik.pada halaman berikut:

1)    Buat daftar nama-nama komponen yang akan anda gunakan.
2)    Persiapkan komponen tersebut secara lengkap
3)    Rakitlah sirkuit elektro pneumatik sesuai dengan diagram sirkuit pada halaman berikut ini
4)    Operasikan sirkuit tersebut.




Diagram sirkuit Elektro Pneumatik





 





















3 komentar:

  1. Harrah's Cherokee Casino Site Review | Lucky Club
    The luckyclub.live Harrah's Cherokee Casino is one of the newest gaming and entertainment destinations on the Eastern U.S. map, with live tables, a bar, and multiple restaurants

    BalasHapus
  2. Harrah's New Orleans - Mapyro
    Search by city. Harrah's New Orleans. See 672 traveler reviews, 2513 동두천 출장안마 candid photos, and great deals for Harrah's New 파주 출장샵 Orleans 화성 출장마사지 Hotel in  충청남도 출장마사지 Rating: 3.9 속초 출장안마 · ‎672 reviews

    BalasHapus